Your name
Author

Koleksi Foto SMASH-Boyband Indonesia

Koleksi Foto SMASH - Pada postingan ini akan dipublikasikan kepada kamu Foto SMASH, yaitu foto-foto profil para personel Boyband SMASH Indonesia . Kami harap kamu yang selama ini menjadi fans SMASH tentu akan senang dengan hadirnya postingan ini, yaitu postingan yang mempublikasikan foto SMASH Boyband Indonesia.

Berikut adalah foto SMASH atau foto-foto personil SMASH yang terdiri dari Morgan Oey, Rangga Dewamoela S, Rafael, Dicky M Prasetya, Reza Anugerah, Muhammad Ilham Fauzi, dan Bisma Karisma.

foto smash boyband indonesia
 
 
 foto smash boyband indonesia
 
 foto smash boyband indonesia
 

Koleksi Foto Blink-Girl Band Indonesia

Koleksi Foto Blink :   Pada kali ini kami mempublikasikan foto Blink atau foto Blink Indonesia yang dikenal sebagai grup musik asal Jakarta, Indonesia dengan aliran pop (elektro) dan secara resmi telah terbentuk semenjak 23 Juli 2011 yang lalu. Adapun foto Blink yang akan dipublikasikan disini merupakan foto-foto personil Blink yang terdiri dari Agatha Pricilla, Febby Rastanty, Sivia Azizah, Ify Alyssa Saufika Umari, dan Ashilla Zahrantiara.
Berikut adalah kumpulan foto Blink atau foto Blink Indonesia selengkapnya. Foto-foto Blink ini sendiri diperoleh dari berbagai sumber:

Foto Febby Blink - Girl Band Indonesia

Foto Anisa Blink-Girl Band Indonesia

Foto Ify Blink - Girl Band Indonesia

Foto Pricilla Blink - Girl Band Indonesia

 Foto Sivia Blink - Girl Band Indonesia

Koleksi Foto Artis Korea Terbaru

Koleksi Foto Artis Korea Terbaru : Kalo Membicarakan tentang artis Korea memang tidak akan pernah ada habisnya.Pada tulisan kali ini akan di publikasikan Foto Artis Korea Terbaru saja kepada teman-teman semuanya.

Foto artis Korea terbaru yang dipublikasikan disini merupakan terdiri beberapa foto artis Korea papan atas . Yang terdiri dari aktor terbaik dan aktris terbaik yang dimiliki oleh negara Korea saat ini. Bagi teman-teman yang pensaran, maka berikut adalah foto artis Korea terbaru selengkapnya.

Miss Suzy

Kim Bum


Lee Min Ho

Kim Hyun Joon

Hyun Bin

cara menjadi photographer yang handal

Berikut ini adalah bagaimana cara menjadi photographer  yang handal.

  1. Percaya diri
  2. Ramah dan suka bergaul
  3. Pemberani
  4. Melihat moment-moment Di Sekitar
Percaya Diri
Percaya diri merupakan salah satu sifat penting yang harus anda miliki sebagai seprang fotografer. Sifat percaya diri membantu anda menghadapi berbagai medan kehidupan yang ada. Sikap percaya diri yang dimaksud adalah sikap percaya diri yang nyata, bukan hanya khayalan. Contoh sederhana pentingnya percaya diri dalam kehidupan sehari-hari ketika anda menghadapi soal-soal hitungan matematika dan anda adalah seorang ahli dalam bidang itu, maka akan tumbuh rasa percaya diri pada anda, karena anda merasa mampu dalam berkonsentrasi dalam menyelesaikan soal-soal tersebut dengan benar.
Dalam menembus peluang bisnis di kampus anda harus PD bahwa anda mampu merebut peluang tersebut. Ada beberapa yang harus difokuskan dalam membina kepercayaan diri anda :
Ingat ! Bahwa kepercayaan diri adalah rahasia utama keberhasilan, jadi percayalah kepada diri sendiri jika anda tidak ingin gagal.
Bebaskanlah semua perasaan anda hingga dapat menjalani kehidupan tanpa tanggung-tanggung dengan memberikan semua yang anda miliki untuk kehidupan ini.
Praktekkan antisipasi kreatif, kekuatan harapan yang positif. Miliki keyakinan bahwa anda memperoleh yang terbaik bukan yang terburuk untuk diri anda sendiri.
Lihatlah diri anda dengan penuh keyakinan karena kita cenderung menjadi apa yang kita yakini.
Jangan pernah membiarkan kesalahan apapun yang menyebabkan anda berhenti PD pada didi sendiri.
Jika anda tidak pernah benar-benar menentukan diri anda, lakukanlah sekarang. Lalu, anda akan mulai menyukai diri anda dengan suatu alasan yang tepat.
Anda pasti bisa bila anda berfikir anda bisa. Ukir kata-kata itu dalam-dalam pada kesadaran anda.

Hal di atas harus anda fokuskan dalam diri anda sebagai fotografer dan anda harus memiliki rasa percaya diri bahwa anda adalah seorang fotografer yang handal.

Ramah dan Suka Bergaul
Anda harus ingat bahwa anda adalah makhluk sosial. Ingat hal itu baik-baik ! Interaksi dengan sesama manusia adalah suatu hal yang wajib, semakin banyak teman atau kenalan anda maka semakin terbuka peluang bisnis fotografi di Kampus. Hal ini berarti semakin besar pula peluang anda untuk merebutnya.
Bergaul dan berkumpul mempunyai peranan yang mendasar dalam hidup ini dan kesempurnaan dalam sisi kehidupan bersandar kepada pergaulan dan hubungan sesama manusia. Oleh karena itu Allah telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sosial yang mengikuti fitrahnya sehingga tidak sulit bagi anda untuk berinteraksi. Contohnya pada saat anda bayi dan lahir sendiri ke bumi, anda menangis karena merasa takut pada dunia yang lain dari tempat semula dalam kandungan ibu.
Untuk itu hendaknya anda memanfaatkan fitrah yang ada pada diri anda. Cobalah bermasyarakat dan perluaslah ruang lingkup pergaulan anda dari teman sesama jurusan ke teman jurusan lainlalu ke antar fakultas.
Supaya anda hidup dengan memiliki hubungan kepada sesama dengan baik dan membahagiakan teman-teman anda maka nada harus menjahui “sisi yang tajam” dan hendaklah anada bersikap positif. Ini bukan berarti anda harus menerima ketidak baikan dari orang lain, bukan ! Tetapi yang dimaksud adalah bahwa anda menggunakan cara-cara yang baik untuk menyelesaikannya.
Tentunya dalam berinteraksi dengan teman-teman anda, anda harus mengetahui bahwa mereka mempunyai norma-norma tertentu. Jadi hormatilah norma-norma tersebut. Ingat, seperti kata pepatah : dimana kita berpijak di situ langit di junjung !
 Jadi dalam bergaul usahakan segala tindak tanduk dan perilaku anda elok dan terpuji dimanapun anda berada. Dengan demikian anda akan dipandang sebagai orang yang mempunyai wibawa dan disegani. Oleh karena itu hendaknya anda menjadikan agama, akhlak dan akal menjadi dasar tertinggi untuk mengatur semua perilaku anada.

Pemberani
Berani adalh lawan dari ketakutan. Keberanian adalah sikap tegar dan keras hati tatkala diri menghadapi bahaya. Keberanian bukan hanya terbatas di medan perang, namun banyak medan kehidupan yang menuntut keberanian. Begitu pula anda sebagai fotografer tidak mungkin akan diakui jika tidak pernah memotret dan hunting (memotret di luar).
Keberanian dalam dunia fotografi adalah unsur terpenting yang harus anda miliki. Jika tidak bagaimana mungkin anda dapat memitret orang-orang yang terkenal atau orang yang nada segani, begitu pula dalam meraih dunia bisnis dibutuhkan keberanian untuk mencapainya dan memperkenalkan diri anda bahwa anda seorang fotogrefer.

Melihat Moment-Moment Di Sekitar
Dalam hal ini anda mengetahui informasi kegiatan-kegiatan kampus dari yang kecil sampai yang besar. Ini penting anda lakukan untuk mendapatkan pengalaman yang pada umumnya pada kegiatan besar kampus seperti wisuda, seminar atau workshoop, Hari Ulang Tahun Kampus, pernikahan maupun kegiatan lainnya. Dalam kegiatan kampus yang kecil, misalnya dalam lingkungan jurusan anda terlibat dalam kepanitiaan untuk memotret kegiatan.
Walupun pada awalnya anda belum mendapatkan bayaran tetapi anda akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari itu seperti pengalaman dan keberanian. Nantinya anda akan terbiasa memotret dalam kondisi dan situasi apapun juga dan dimana saja dan lama kelamaan hasil foto anda akan semakin bertambah bagus.
Selanjutnya dengan pengalaman yang anda dapatkan, anda dapat menentukan sendiri kegiatan yang menurut anda dapat menghasilakan pendapatan yang lebih banyak dari biasanya. Untuk itu sebisanya anda dapat mempromosikan diri kepada siapa saja walaupun anda mendapatkan cobaan dan ritangan.
Demikianlah uraian bisnis fotografi di Kampus, semoga anda dapat sukses dalam menjalani kegiatan sebagai fotografer. Selamat Mencoba !



Pencahayaan Dalam Photography (Lighting Set Up)

Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari penggalan modul ini, Anda diharapkan dapat memahami masalah pencahayaan dan beberapa aspek yang berperan penting dalam proses penciptaan karya foto Anda.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar sebelumnya, Anda diharapkan mampu:
  1. Menjelaskan pencahayaan dalam fotografi
  2. Menyebutkan sumber cahaya dalam fotografi
  3. Membedakan tiga kategori kualitas sinar (intensitas cahaya)
  4. Menyebutkan 7 macam arah datangnya sinar / pencahayaan
  5. Menjelaskan hubungan antara bukaan difragma, kecepatan rana dan iso film dengan pencahayaan
  6. Mempraktekkan proses pencahayaan yang Anda inginkan dengan menggunakan kamera SLR

CAHAYA DALAM FOTOGRAFI
 
Seperti yang Anda ketahui dari kegiatan belajar sebelumnya, bahwa memotret tidak mungkin dilakukan dalam keadaan gelap gulita, jika Anda menginginkan hasil yang maksimal. Untuk itu memang harus ada sinar atau cahaya yang masuk ke dalam kamera. Nah, unsure cahaya inilah yang menentukan bagus tidaknya hasil pemotretan. Jadi dapat disimpulkan, bahwa pencahayaan dalam fotografi adalah hal yang mutlak dan harus ada.
Fotografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana “menggambar” atau merekam dengan bantuan cahaya atau sinar dengan hasil foto atau potret. Cahaya sendiri dapat dikatakan sebagai salah satu bahan dasar dalam proses “menggambar” itu. Tanpa ada cahaya maka suatu gambar atau karya fotografi tidak akan tercipta.
Tahukah Anda ada berapa pencahayaan dalam fotografi?
Pencahayaan dapat dibagi dalam dua garis besar, yaitu:
Pencahayaan untuk sekedar dapat menghasilkan gambar dalam  fotografi, atau yang lebih Anda kenal dengan Exposure.
Pencahayaan untuk dramatisasi dalam fotografi, atau kita beri nama tata cahaya (lighting set up)

EXPOSURE
Exposure di sini berkaitan dengan kecepatan film (ASA), diafragma pada lensa, dan kecepatan shutter kamera. Pencahayaan di sini hanya sekedar untuk menghasilkan gambar yang tidak under atau over exposure, ini adalah pencahayaan yang sangat dasar dalam fotografi. Walaupun demikian, Anda jangan       
   
Meremehkannya, karena exposure yang tepat sangatlah mutlak untuk menghasilkan foto yang baik. Hal ini berlaku oleh yang baru belajar fotografi hingga yang sudah ahli.

TATA CAHAYA (LIGHTING SET UP)

Biasanya kita menggunakan tata cahaya di dalam studio. Walaupun tidak jarang ada yang menggunakannya di luar gedung atau studio. Tata cahaya ini dipakai, setelah anda menguasai exposure yang benar guna menghasilkan gambar yang memeberi kesan artistik ataupun dramatik. Untuk itu anda harus mengetahui arah datangnya sinar/cahaya. Karena dalam tata cahaya kita bermain dengan arah datangnya sinar.

Bagaimana proses terciptanya suatu karya fotografi ?
Proses tersebut terjadi pada saat film yang mempunyai bahan peka cahaya di dalam kamera tersinari dan merekam warna cahaya dari suatu benda yang melintasi kamera. Image yang terjadi pada film negatif karena adanya cahaya yang mengenai dan “melukai”nya sehingga menimbulkan bekas-bekas tertentu. Film memang materi yang dibuat peka cahaya. Namun agar film dapat merekam image dengan baik, harus ada aturan-aturan tertentu.
Aturan pertama adalah, cahaya harus datang dengan terarah. Ini adalh tugas lensa. Yaitu memindahkan suatu image tiga dimensi ke dalam badan kamera agar terekam dalam bentuk dua dimensi. Tanpa lensa, tidak ada kamera yang bisa bekerja untuk fotografi.
Aturan kedua adalah, jumlah cahaya yang masuk harus pas dengan keadaan film yang terpasang. Dengan demikian untuk mendapatkan jumlah cahaya yang pas, Anda harus mengetahui pula asal sumber cahaya, intensitas cahaya, serta arah dari sinar atau cahaya itu datang mengenai objek. Hal inilah yang nanti akan kita bahas pada point berikutnya.

SUMBER CAHAYA

Matahari, bulan, bintang, api, lilin, senter, lampu pijar, neon, lampu kilat (flash) studio, dan pantulan cahaya benda mengkilat dapat dikatakan sebagai sumber-sumber cahaya.

Sumber-sumber cahaya itu dikategorikan sebagai berikut ini :
Sumber cahaya alam
Yaitu sumber cahaya yang berasal dari Yang Maha Kuasa, biasanya memiliki cahaya yang lebih kuat. Misalnya : matahari, bulan, bintang, dll.
Sumber cahaya buatan
Yaitu sumber cahaya yang dapat dibuat atau diciptakan oleh manusia. Misalnya : lampu pijar, neon, lampu kilat, lilin, lentera, api, dll.

KUALITAS CAHAYA

Kualitas cahaya dapat diartikan sebagai tingkat kekuatan sinar yang dilepaskan oleh sumber cahaya. Tingkat kekuatan sinar ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
1.Keras
Sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya yang kontras antara gelap dan terang.
2.Sedang
Sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya lembut antara gelap dan terang.
3.Lemah
Sinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya baur/tidak kentara antara terang dan gelap.

 ARAH CAHAYA 
Yaitu arah datang sinar dari suatu sumber cahaya terhadap obyek yang berada tepat di depan kamera. Dalam pemotretan dikenal beberapa arah datangnya sinar, antara lain :
Sinar depan/muka
Yaitu sinar yang datang dari muka obyek dan berada di depan, sejajar atau di belakang pemotret. Sinar ini akan menimbulkan kesan 2 dimensi pada muka obyek. Jika sinar yang datang terlalu kuat, biasanya akan membentuk bayangan silang di bawah dagu obyek. Hal ini dapat dihilangkan dengan diberikannya reflektor sebagai penambahan cahaya. Sinar ini dimanfaatkan sebagai sinar pengisi. 
Sinar belakang (Back Light)
Sinar yang datang dari arah belakang obyek atau mengarah ke kamera. Sinar ini dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan dramatis (menimbulkan efek aura) dari belakang dan biasanya dapat menimbulkan siluet atau obyek depan menjadi gelap. Terkadang terjadi apa yang dinamakan flair, yaitu masuknya sinar bias langsung kedalam lensa yang terlalu kuat. Hal ini dapat diantisipasi dengan cara :
-Mengarahkan cahaya tidak terlalu di belakang obyek, tetapi berada agak atas (miring) yang disebut hair lighting. 
-Menggunakan cahaya pengisi (Fill in) atau reflektor
-Menambah pencahayaan Light meter lebih dari 2 stop
Sinar samping (Side Light)
Sinar yang datang dari samping obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk mendapatkan dimensi terang dan gelap sisi muka obyek yang menghadap kamera.
Sinar atas
Sinar yang datang dari atas obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk menyinari bagian atas suatu obyek sehingga terkadang akan menimbulkan bayangan gelap yang keras pasa sisi-sisi bawah obyek.
Sinar kunci
Sinar yang datang dengan kuat dari arah 45 derajat samping depan atas obyek, Sering dimanfaatkan pada pemotretan model studio yang menimbulkan kesan 3 dimensi.
Masuknya cahaya ke dalam kamera bisa diibaratkan mengisi ember dengan air yang melalui keran. Besarnya ember, besarnya bukaan keran dan lamanya mengisi, saling berkait satu dengan yang lain. Kalau embernya besar jelas akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun kalu membuka kerannya makin lebar, waktu mengisipun menjadi semakin singkat. Nah, besarnya ember ini ibarat ISO film yang anda pakai. Makin rendah ISO film yang anda pakai, makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk memenuhinya. Jadi film dengan ISO 100 membutuhkan pencahayaan yang lebih banyak dibandingkan film dengan ISO 400.
Dengan kata lain, film dengan ISO 400 lebih peka cahaya dibandingkan film ISO 100. Makin tinggi ISO sebuah film (makin tinggi angka ISOnya) makin peka film itu terhadap cahaya. Untuk pemakaian sehari-hari, film yang paling sesuai adalah film dengan ISO 100, 200 atau 400. Film dengan ISO rendah biasanya dapat anda pakai untuk keperluan artistik yang membutuhkan ketajaman detil atau untuk foto-foto yang akan dicetak dalam ukuran yang sangat besar.
Sedangkan film dengan ISO tinggi umumnya dipakai untuk pemotretan dalam kondisi redup (namun tidak boleh menggunakan lampu kilat), misalnya foto-foto olahraga atau pertunjukan opera. Namun, anda jangan menggunakan ISO film yang tinggi ini, jika anda tidah ingin hasil cetak perbesaran anda menjadi buruk, karena film ISO tinggi mempunyai resolusi yang buruk, yang mempunyai butiran-butiran kasar jika diperbesar. Jadi jelaslah bahwa pemilihan ISO film harus disesuaikan dengan keinginan anda dan suasana saat momen atau peristiwa itu terjadi.
Oleh karena itu, bukaan diafragma (kecepatan rana) ISO film, sangat berpengaruh dalam pemotretan. Kesalahan dalam satu “unsur” saja, bisa dipastikan akan mempengaruhi hasil pemotretan.

Tips untuk anda :
Ada 2 titik penting guna memulai pengaturan pada kamera anda yang masih menyangkut tentang pencahayaan yaitu :
Apakah kamera yang anda gunakan dilengkapi dengan pengukur cahaya ? atau kamera yang anda gunakan sudah tidak dilengkapi oleh pengukur cahaya, atau pengukur cahaya pada kamera anda sudah tidak berfungsi lagi ?

Bagaimana cara mengatasinya, jika terjadi hal ini? Jangan bingung! Pertama, sebenarnya anda masih bisa memotret dengan sangat baik jika kamera ini hanya sebagai kamere kedua. Artinya, ada kamera lain berpengukur cahaya yang dipakai bersamaan. Penyetelan kamera yang tanpa pengukur cahaya bisa meniru penyetelan lainnya. Namun kalau kamera tanpa pengukur cahaya itu hanya satu-satunya, anda dapat memekainya dengan beberapa catatan :

Sebaiknya anda memotret dengan film negatif yang mam pu bertoleransi kesalahan pencahayaan sampai dengan dua stop (ingat penjelasan megenai hal ini di kegiatan belajar sebelumnya).
Anda harus tau betul ISO film yang anda pakai saat memotret.
Sebaiknya cara ini (tanpa pengukur cahaya) hanya dipakai untuk memotret di alam terbuka saja pada cahaya matahari.
Saran selanjutnya, anda harus siap kalau beberapa foto anda sama sekali tidak bisa dipakai akibat kesalahan pencahayaan yang terlalu parah.

Dengan pengukur cahaya anda akan lebih mudah menemukan setelan yang cocok dengan lebih akurat. Yang harus diingat adalah, setelan ISO pada kemera harus benar sesuai dengan ISO film yang anda pakai. Kalau sampai salah, sia-sia saja pengukur cahaya yang ada.
Cara menggunakan pengukur cahaya :
Pada suatu kesempatan rana yang anda pilih, sambil mengarahkan lensa ke arah sasaran, lihatlah pada indikator pengukur cahaya yang berada di dalam kamera anda. Putar gelang diafragma sampai pengukur cahaya mengatakan sesuai. Umumnya pengukur cahaya memberikan info dalam bentuk tanda plus (yang artinya over), dan minus (yang artinya under) atau angka 0 (yang artinya tepat). Setelah pengukur cahaya mengatakan OK, anda dapat mengubah-ubah kombinasi setelan sesuai dengan kebutuhan.

rangkuman
Cahaya merupakan unsur terpenting dalam fotografi karena ia sebagai salah satu bahan dasar yang mendukung terciptanya suatu karya fotografi yang dapat menimbulkan suatu kesan tertentu.
Sumber cahaya terbagi menjadi 2, yaitu :    
  1. Sumber cahaya alam
  2. Sumber cahaya buatan

Pencahayaan secara garis besar terbagi atas :
  1. Exposure
  2. Tata cahaya

Kualitas cahaya dibagi menjadi 3 kategori :
  • Keras   
  • Sedang   
  • Lemah

Dalam pemotretan dikenal beberapa arah datangnya sinar, yaitu :
  • Sinar depan,  
Yaitu sinar yang datang dari muka obyek dan berada di depan, sejajar atau di belakang pemotret. Sinar ini akan menimbulkan kesan 2 dimensi pada muka obyek. Jika sinar yang datang terlalu kuat, biasanya akan membentuk bayangan silang di bawah dagu obyek. Hal ini dapat dihilangkan dengan diberikannya reflektor sebagai penambahan cahaya. Sinar ini dimanfaatkan sebagai sinar pengisi.  
  • Sinar belakang,        
Sinar yang datang dari arah belakang obyek atau mengarah ke kamera. Sinar ini dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan dramatis (menimbulkan efek aura) dari belakang dan biasanya dapat menimbulkan siluet atau obyek depan menjadi gelap. Terkadang terjadi apa yang dinamakan flair, yaitu masuknya sinar bias langsung kedalam lensa yang terlalu kuat. Hal ini dapat diantisipasi dengan cara :
-    Mengarahkan cahaya tidak terlalu di belakang obyek, tetapi berada agak atas (miring) yang disebut hair lighting.
-    Menggunakan cahaya pengisi (Fill in) atau reflektor
-    Menambah pencahayaan Light meter lebih dari 2 stop
  • Sinar samping,   
Sinar yang datang dari samping obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk mendapatkan dimensi terang dan gelap sisi muka obyek yang menghadap kamera.
  • Sinar atas
 Sinar yang datang dari atas obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk menyinari bagian atas suatu obyek sehingga terkadang akan menimbulkan bayangan gelap yang keras pasa sisi-sisi bawah obyek.
  • Sinar kunci,  
 Sinar yang datang dengan kuat dari arah 45 derajat samping depan atas obyek, Sering dimanfaatkan pada pemotretan model studio yang menimbulkan kesan 3 dimensi.
Pencahayaan sangat berhubungan erat dengan hasil foto yang baik. Hal ini diantaranya dengan kesesuaian cara pengaturan bukaan diafragma, kecepatan rana dan ISO film yang digunakan.
Kamera yang memiliki pengukur cahaya, lebih mudah dalam mengkombinasikan setelan awal dalam memotret suatu peristiwa tertenu dalam suasana tertentu pula.

Mengoperasikan Kamera SLR

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan lebih memahami hal-hal sebagai berikut:
  1. Cara mengisi kamera
  2. Cara memegang kamera
  3. Cara memotret
  4. Cara menggulung film

Uraian dan Contoh
Setelah mengenal berbagai jenis kamera yang ada dan cara kerjanya, maka kita mengira-ngira untuk mengambil sebuah gambar. Hal yang paling penting sebelum  pengambilan gambar atau melakukan pemotretan adalah melakukan persiapan-persiapan, daripada hanya sebuah teori.


Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk memotret, yaitu:

Mengisi Film

Untuk sebuah kamera, khususnya kamera SLR atau otomatis, format film yang digunakan adalah standar yaitu 35 mm. Proses ataupun cara pengisian film ke dalam kamera kurang lebih sama. Berikut ini langkah-langkah pengisian film:
Langkah pertama adalah mempersiapkan yang akan kita isi.
Lepaskan kancing di bagian kamera dengan menarik tombol rewind ke arah atas, setelah itu buka penuh ke arah kanan
Selongsongan film dimasukkan pada kamar film di bawah. Tombol rewind dengan ujung spool (kumparan) pusat yang menonjol ke bawah lalu dorong kembali ke bawah. Mungkin Anda harus memutarnya sedikit agar ujung yang bercabang mencapai atau masuk ke dalam spool di ujung kumparan. Tarik film keluar dari selongsongan sepanjang punggung kamera agar mencapai ke spiodle take-up.
Setelah itu pastikan bahwa lubang-lubang di bagian bawah terikat oleh gigi jendela.
Tutup punggung kamera yang ada, jika film dikokang terus maka penghitung frame akan menunjuk angka 1 dan Anda siap untuk mengambil gambar yang pertama.

Ketika Anda mengokang film, tombol rewind harus berputar juga sebagai tanda bahwa film yang ada tertarik dari selongsongan film. Jika tombol rewind tidak berputar, putar kembali tombol rewind secara perlahan-lahan untuk memeriksa apakah film kendur. Jika tombol tidak bisa diputar dengan mudah, dan tetap tidak bergerak ketika Anda menarik film, maka ada yang salah. Gulung kembali untuk mengeluarkan film dan mulai lagi dari awal.
Perhatikan gambar 1, cara pengisian film
  1. Tarik tombol rewind dan buka punggung kamera
  2. Masukkan selongsongan film
  3. Tempelkan atau kaitkan ujungnya ke dalam take-up spool
  4. Periksa gerakan gigi jendela]
  5. Tutupi punggung kamera
  6. Kokang film hingga mencapai angka 0 pada frame angka
  7. Steel kecepatan film 

Memegang Kamera
Salah satu sebab paling umum mengapa gambar tidak tajam adalah guncangan kamera, yaitu gerakan kamera saat pengambilan gambar. Saat gambar diambil, gambar subjek diproyeksikan pada film oleh lensa. Jika kamera bergerak meskipun tidak terasa, sementara shutter terbuka, maka gambar yang ditempatkan pada film menghasilkan gambar ganda atau banyak.
Dalam banyak kasus gerakan atau guncangan kamera begitu kecil sehingga gambar yang sebenarnya berbeda tidak dapat dibedakan. Hasilnya adalah penebalan garis lurus dan pembesaran detail sehingga gambar menjadi kurang tajam dari yang sebetulnya mampu dihasilkan oleh kamera. Oleh karena itu, tindakan pencegahan harus selalu dilakukan. Peganglah kamera dengan mantap sehingga tidak bergerak meskipun pada kecepatan tinggi. Pada kecepatan yang lebih rendah maka resiko guncangan kamera dengan sendirinya akan lebih besar.
Umumnya agar dapat memegang kamera dengan mantap, fotografer harus berdiri tegak dengan kaki sedikit renggang sehingga berat badan terbagi secara merata pada kedua kaki. Kamera dipegang dengan mantap tapi tidak terlalu berat dengan kedua tangan dan lengan menjauhi badan serta membentuk siku yang menekuk.

Perhatikan cara memegang kamera
Pegangan Horizontal dan Vertikal
pegangan termudah untuk gambar horizontal yaitu tangan kiri memfokus dan menjalankan bukaan diafragma dan jarak lensa, sedangkan tangan kanan memutar film dan melepas shutter.
pegangan untuk gambar vertikal, seperti ditunjukkan berupa jari pertama atau tangan kanan menekan shutter, dan jempol berfungsi untuk memutar film dan tangan kiri berada di posisi bawah tangan kanan dengan memegang lensa.

Manfaatkan bantuan yang ada di sekitar Anda bisa dengan menyandarkan kamera atau siku pada dinding, punggung kursi atau menyandarkan pada pohon, tiang lampu ataupun yang lainnya atau bahkan dengan bertiarap dan menopangkan siku di tanah. Terkadang anda dapat menggunakan kaki tiga (tripod)  pada sebuah kamera dan membiarkan memotret sendiri dengan self timer.
Ingatlah bahwa gambar yang tidak tajam bisa dihasilkan oleh penempatan gambar yang terpecah, karena itu sudut pandang yang makin sempit dari lensa dengan focal length yang makin panjang dapat menyebabkan gambar kabur dengan gerakan kamera l;ebih sedikit daripada jika lensa focus atau  focal length yang pendek.
Kamera harus dalam keadaan diam agar menghasilkan gambar yang tajam. Guncangan kamera adalah musuh gambar yang tajam jadi usahakan pegangan yang mudah dan mantap agar kamera dalam keadaan diam pada  saat gambar diambil.